Minggu, 04 Juli 2010

Strategi Pemasaran Indomie

Strategi Pemasaran

Strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh, terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Pada intinya, strategi merupakan pendekatan pemakaian sumber daya di dalam kendala iklim yang kompetitif, agar penggunaan seperangkat sasaran dapat dicapai. Definisi pemasaran menurut Kotler adalah suatu proses social dan manajerial, dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginannya dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu dengan yang lainnya. Dari definisi yang dikemukakan oleh Kotler, pemasaran terdiri dari konsep inti, yaitu kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk; nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Pendekatan yang digunakan untuk membahas strategi pemasaran mie instan merek Indomie ini adalah dengan menggunakan peubah-peubah bauran pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place). Bauran pemasaran didefinisikan sebagai kelompok kiat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasaran pemasaran dan pasar-pasar. Dalam hal ini, perusahaan dapat mempengaruhi konsumen dengan mengubah perangkat bauran pemasaran yang sesuai dengan anggaran dan didasarkan pada observasi terhadap perilaku konsumen. Empat faktor utama bauran pemasaran dapat dijelaskan berikut ini secara rinci.

Strategi Produk

Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk merupakan unsur pertama dan yang paling penting dalam suatu bauran pemasaran. Strategi produk memerlukan hubungan dengan berbagai keputusan mengenai bauran produk, lini produk, merek, kemasan dan label. Bauran produk memiliki tingkat kelebaran tertentu (banyaknya lini produk), kepanjangan tertentu (jumlah keseluruhan jenis produk), tingkat kedalaman (jumlah variasi produk yang ditawarkan), tingkat konsistensi (menunjukkan hubungan dari berbagai lini produk dengan pemakai terakhir, persyaratan produksi, saluran distribusi dan lainnya). Keputusan dalam hal merek merupakan aspek utama dalam strategi produk, karena merek yang kuat berarti memiliki kesetiaan konsumen. Merek ditujukan untuk mengidentifikasikan barang dan jasa dari suatu penjual dan membedakan barang dan jasa tersebut dari milik pesaing. Merek dapat berbentuk nama, simbol, tanda, desain atau kombinasi diantaranya. Untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk, maka banyak produk-produk fisik yang ditawarkan ke pasar dikemas dan diberi label. Kewajiban memberikan label pada kemasan diperlukan, karena konsumen tidak dapat lagi memeriksa isi produk pada waktu membeli. Label juga dapat dipakai sebagai promosi oleh produsen. Produsen memproduksi mie instan dengan bermacam-macam merek. Pemberian merek merupakan bagian dari strategi pemasaran untuk melayani segmen yang berbeda-beda, disamping memproduksi mie instan dengan berbagai macam rasa. Hal lainnya, kemasan yang digunakan oleh produsen terdiri dari tiga bentuk bahan. Pertama adalah

kemasan utama yang merupakan bungkus langsung suatu produk. Kemasan kedua (secondary package), yaitu bahan yang melindungi kemasan dan akan dibuang bila produk tersebut hendak digunakan. Ketiga, kemasan pengiriman (shipping package), yaitu kemasan yang

23 diperlukan untuk pengangkutan. Pada umumnya, produk mie instan

menggunakan kemasan primer yang terbuat dari plastik, alumunium foil

dan mangkok, serta kemasan pengiriman menggunakan karton.

Strategi Harga

Bauran harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Harga yang dibayarkan terhadap produk yang dibeli merupakan apresiasi konsumen terhadap kepuasan yang diperoleh dari pembelian tersebut. Oleh karena itu, harga harus sepadan dengan nilai yang ditawarkan, agar pembeli tidak berpaling memilih produk pesaingnya. Untuk itu sangat penting bagi perusahaan untuk mempelajari harga jual dan mutu dari pesaingnya, bagaimana tanggapan

konsumen terhadap mutu dan harga produknya, serta sejauhmana reaksi

permintaan konsumen terhadap perubahan harga. Menurut Kotler, terdapat enam tahap prosedur yang perlu dilakukan dalam menetapkan harga produk, yaitu :

1. Memilih tujuan penetapan harga

2. Menentukan permintaan

3. Memperkirakan biaya

4. Menganalisis harga

5. Memilih metode penetapan harga dan

6. Memilih harga akhir.

Meskipun faktor non harga menjadi semakin penting akhir-akhir ini, faktor harga masih merupakan elemen terpenting yang menentukan pangsa pasar dan keuntungan perusahaan.

Strategi Promosi

Komunikasi pemasaran merupakan pusat untuk merancang perencanaa pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi pembeli. Tanpa komunikasi pemasaran, pemasar tidak dapat menjual dan konsumen tidak dapat bertindak. Promosi terhadap konsumen membantu produsen untuk memperkenalkan produk dan meningkatkan penjualan perusahaan. Pada dasarnya konsumen memerlukan informasi mengenai kehadiran, ketersediaan, penampilan produk dan manfaat yang diperoleh oleh konsumen terhadap produk tersebut. Empat alat utama bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi), yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan pribadi. 24 Leutenborn seperti dikutip oleh Kotler menyarankan agar 4P penjual merupakan tanggapan terhadap 4C pembeli, yaitu :

1. Kebutuhan dan keinginan pembeli (customers needs and wants) untuk product

2. Biaya bagi pembeli (cost to the customers) untuk price

3. Kemudahan memperoleh (convenience) untuk place

4. Komunikasi (communication) untuk promotion.

Kajian strategi pemasaran pada PT. Titipan Kilat (PT. TIKI)

Dalam menghadapi pasar bebas dan persaingan global, maka setiap perusahaan di Indonesia harus mempersiapkan diri untuk mampu bersaing secara bebas tanpa dapat lagi diproteksi oleh pemerintah melalui berbagai aturan yang dibuat. Pada saat tersebut perkembangan sebuah perusahaan akan sangat tergantung Pada cara-cara perusahaan tersebut menyiasati perubahan-perubahan di dalam lingkungan bisnis yang akan terjadi. Hal ini berlaku pula dalam bisnis pengiriman barang dan jasa. Dengan pertumbuhan dan persaingan yang sangat tinggi, PT. Titipan Kilat (TIKI) sebagai salah satu pemain nasional yang punya nama harus melakukan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan baik dengan sesama pemain lokal juga dengan pemain intemasional. Strategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu analisis, pengembancan, pengimplementasian kegiatan-kegiatan yang meliputi strategi dalam memilih target pasar bagi jasa atau produk di dalam setiap unit bisnis, membuat atau menyusun sasaran-sasaran pemasaran dan mengembangkan, mengimplementasikan serta mengatur program-program dari strategi penetapan posisi jasa atau produk yang didesain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pada setiap pasar sasaran. Teknik penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi kepustakaan yang dilakukan untuk memperoleh teori-teori dan pengetahuan yang berhubungan dengan jasa pengiriman barang dan jasa. Studi lapangan yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dimaksudkan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran pada perusahaan. Dengan bantuan sumber data yang berupa data primer yang diperoleh dari subjek penelitian dan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi korporasi yang dilakukan oleh PT Titipan Kilat yaitu dengan

melakukan diversifikasi usaha pada bidang yang masih memiliki hubungan bisnis intinya memberikan dampak yang baik bagi kinerja PT Titipan Kilat secara keseluruhan. Strategi generik low cost differentiation yang diterapkan oleh PT Titipan Kilat untuk unit bisnisnya yaitu jasa pengiriman ekspres merupakan strategi yang tepat karena strategi ini sesuai dengan struktur industri jasa pengiriman yang berbentuk oligopoly diferensiasi serta kondisi keuangan perusahaan yang baik, yang mengharuskan PT Titipan Kilat beroperasi dengan tingkat biaya yang competitif untuk menghadi pesaing-pesaingnya. Strategi segmentasi yang dilakukan oleh PT Titipan Kilat terhadap pasar yang didasarkan pada occsion (peristiwa), baik untuk pasar

domestik maupun international, khususnya pasar domestik tidak memadai lagi untuk dapat mengatasi persaingan dan pertumbuhan industri. PT Titipan Kilat perlu menyusun suatu strategi tepat baik( strategi korporasi, unit bisnis dan strategi fungsional, khususnya strategi fungsional pemasaran).